MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Maulid Nabi Untuk Merayakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad saw

Posts Tagged ‘hasan’

JADWAL KEDATANGAN HABIB UMAR BIN HAFIDH 2009

Posted by Teknik Jumper on January 7, 2009

KEDATANGAN HABIB UMAR BIN HAFIDH

JADWAL KEDATANGAN HABIB UMAR BIN HAFIDZ
TGL 10 JANUARI 2009 – 18 JANUARI 2009
( 13 MUHARRAM 1430 H – 21 MUHARRAM 1430 H )

Sabtu 10 Januari 2009
( 13 Muharram 1430 H )
Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta

Minggu 11 Januari 2009
( 14 Muharram 1430 H )
09.00 WIB Khaul Habib Syech Abubakar bin Salim di Cidodol
14.00 WIB Kunjungan ke Hb. Jindan di Al Fakhriyah

Senin 12 Januari 2009
( 15 Muharram 1430 H )
09.00 WIB Acara di Rumah Habib Husin bin Ali Alatas
12.00 WIB Pertemuan dengan Alumni Daarul Mustofa
15.00 WIB Pertemuan dengan para Eksekutif dan Pejabat di Bidakara
19.00 WIB Acara bersama dengan Majlis Rasulullah ( Hb. Mundzir bin Fuad Musawa ) di Monas

Selasa 13 Januari 2009
( 16 Muharram 1430 H )
Multaqo di Puncak

Rabu 14 Januari 2009
( 17 Muharram 1430 H )
Multaqo di Puncak

Kamis 15 Januari 2009
( 18 Muharram 1430 H )
06.00 WIB Rauhah ba’dal Shubuh di rumah Hb. Umar bin Muhammad Mulachela
11.00 WIB Kunjungan ke Rumah Hb. Abdurrahman bin Syeh Alatas
15.00 WIB Pertemuan dengan tohoh-tokoh AL IRSYAD
19.00 WIB Ijtima’ di Masjid Nur Muhammad (Hb. Umar bin Muhammad Mulachela)

Jum’at 16 Januari 2009
( 19 Muharram 1430 H )
Sholat Jum’at di Al Hawi Condet
14.30 WIB Kunjungan ke rumah Hb. Syech bin Ali Al-Jufri
15.00 WIB Pembacaan Do’a untuk pembangunan gedung Rabithah Alawiyah

Sabtu 17 Januari 2009
( 20 Muharram 1430 H )
09.00 WIB Kunjungan ke rumah Hb. Zen bin Umar Smith
11.30 WIB Kunjungan ke rumah Kel. Alm. Hb. Muhammad bin Husin Al Hamid ( Sholat Dhuhur Berjamaah )
15.00 WIB Kunjungan ke rumah Hb. Ali bin Abdurrahman Assegaf

Minggu 18 Januari 2009
( 21 Muharram 1430 H )
08.00 WIB Kunjungan dan Ziarah ke Kwitang
Sore Kembali ke Tarim Hadramaut

*Catatan : Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu

Posted in Ahlussunnah, Ajaran Wahabi, Bid'ah, Hadits Dho'if, Hukum Islam, Hukum Mazhab, Majelis Dzikir, Majelis Rasulullah, Masjid Nabawi, Maulid Nabi, Nabi Muhammad, Para Habaib, Sejarah Islam, Shalawat Nabi, Sunnah, Tahlilan, Tasawuf, Tawasul, Wali Allah, Ziarah Kubur | Tagged: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | 1 Comment »

KUNJUNGAN HABIB UMAR BIN HAFIDH KE JAKARTA

Posted by Teknik Jumper on December 15, 2008

KEDATANGAN HABIB UMAR BIN HAFIDH
KEDATANGAN HABIB UMAR BIN HAFIDH

Dengan segenap Puji bagi Maha Raja Tunggal Sekalian Alam Semesta, dan Limpahan Shalawat dan Salam atas Imam Tunggal yg terpilih memimpin di dunia dan di Akhirat, Sayyidina Muhammad beserta keluarga dan Sahabat beliau, dan para penerusnya hingga akhir zaman. Merupakan Kabar yang menghangatkan Negara ini bahwa Guru Mulia ini akan berkunjung kembali ke negeri kita, beliau adalah seorang ahli hadits yang mencapai derajat Al Hafidh, yaitu hafal lebih dari 100.000 (seratus ribu) hadits berikut sanad dan hukum matannya, dan beliau juga bergelar Al Musnid, yaitu orang yang mampu menyebutkan ribuan hadits dari dirinya hingga Rasulullah saw, yaitu yang banyak mengumpulkan sanad hadits, beliau juga digelari AL Mufassir, yaitu Ahli Tafsir Alqur’an yang mengetahui Asbabunnuzul ayat yang didukung dr hadits-hadits shahih, beserta Asbabul wurudnya, diluar itu semua beliau adalah Ahlulkhusyu’, malam hari beliau adalah berduaan dengan Allah SWT, pernah seorang tamu tetap bersikeras hingga tengah malam duduk dengan beliau, lalu beliau izin untuk shalat malam, namun tamu berkata : “saya menunggu anda”, maka Guru Mulia mengangguk, beliau tidak keluar kecuali untuk shalat subuh, maka Tamu berkata : “Habibana, antum meninggalkan saya hingga subuh?”, beliau berkata : “maafkan saya, Aku bertamu kepada Yang maha Tunggal, dan jika aku bertamu pada Nya maka aku lupa pada semua selain Nya”.Demikian malam malam beliau, dan siang hari beliau adalah Khidmah pada ummat, Tahun 1994 adalah kunjungan pertama beliau ke Indonesia, seorang Da’I muda yang telah mendunia ini pun mengadakan kesepakatan dengan para Ulama dan habaib di Indonesia untuk mengabulkan permintaan mereka dalam menerima siswa-siswa dari Indonesia untuk dibimbing oleh beliau di Yaman, tepatnya di kota Tarim, Hadramaut, saya dan rombongan calon santri beliau berangkat. Tahun 1998, saya bersama angkatan pertama kembali ke Indonesia, dan setiap tahunnya alumni Ma’had Darulmustafa bimbingan beliau yang baru berdiri pada tahun 1997 ini terus menghujani Nusantara, termasuk Malaysia, Singapura, demikian pula Srilangka, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan masih banyak murid murid beliau yang berduyun duyun dari pelbagai Negara menimba ilmu dari Guru Kelembutan ini dan kembali membawa keharuman Risalah Muhammad saw.

Selamat Datang Wahai Guru Mulia pembawa semilir kelembutan.. betapa cahaya kelembutan telah kau tebarkan di sanubari ratusan muridmu di Mancanegara, dan muridmu pun telah pula membina dan memimpin ribuan bahkan puluhan ribu muslimin di belahan bumi barat dan timur, kedatanganmu adalah pelipur lara dan pelibur kesedihan bagi perjuangan murid muridmu yang siang malam jatuh bangun memperjuangkan dakwah sang Nabi saw.

Sebagaimana para Ulama dan Habaib angkatan angkatan abad ke 18 dan yang sebelumnya hingga zaman wali songo di abad abad sebelumnya berasal dari Kota Tarim, Hadramaut, yaman, atau dari Indonesia yang menimba ilmu disana, dan kembali ke Indonesia sebagai da’I da’i pewaris tugas sang Nabi saw untuk berdakwah dengan kelembutan dan kasih sayang kepada penduduk bumi. Sembilan makam para wali itu (yang kesemuanya dari Hadramaut Yaman selatan) sebagai saksi abadi bahwa mereka ini (para da’I dari Hadramaut Yaman Selatan) mendatangi negeri ini karena Tugas Mulia yang mereka telah diizinkan Allah SWT untuk memangkunya, sebagai penyeru kepada Keluhuran yang Abadi, demikian pula makam makam orang shalih di belahan Nusantara, yang juga bertebaran di Jakarta seperti wilayah Luar Batang, Kwitang, Alhawi Condet, Kalibata dan masih banyak lagi, bagaikan Monumen Lambang perjuangan para penegak Risalah yang sebagian besar mereka itu menimba ilmu dari Hadramaut Yaman, sebagaimana sabda Nabi saw : “Iman adalah Yaman”, dan sabda Nabi saw : “Wahai Allah berkahilah penduduk Yaman dan Penduduk Syam”, dan berkata Imam Ibn Hajar dalam kitabnya Fathul Baari Bisyarh Shahih Bukhari bahwa Kaum Anshar sebagai Ahlul Madinah adalah berasal dari Yaman.

Maka pada hari Kamis 8 Januari 2009 insya Allah Guru Mulia ini akan menginjakkan kakinya di Bumi Jakarta, Mereka adalah pembawa Panji Tauhid, dengan limpahan kemuliaan Allah swt saat mereka hidup dan Allah swt masih menunjukkan bahkan setelah mereka wafat, bahwa mereka adalah pembawa Rahmat bagi sekalian Alam, penerus tugas sang Nabi saw, sebagaimana makam seorang dari mereka di Aceh, yg banjir Tsunami dengan kekuatan ratusan juta Ton dengan kecepatan rata rata 300km/jam dan tingginya di sebagian wilayah mencapai 30 meter, namun Banjir itu menyingkir dan terbelah di makam tersebut, sama hal nya dengan beberapa masjid di propinsi tersebut, membuktikan bahwa Allah memuliakan tubuh tubuh para Da’I pembawa Risalah, mereka menjadi benteng terhadap musibah bagi masyarakatnya walaupun mereka telah wafat.

Kedatangan Da’I besar ini pun bagai Pelangi Nan Indah yang muncul setelah guyuran hujan di Negara ini, tahun 1994 beliau menerima 30 siswa WNI untuk dibimbing ilmu syariah islamiyyah, dan kesemuanya menyaksikan bahwa Guru yg satu ini sangat luar biasa dalam ketaatan, sangat indah perangainya, penyantun, berakhlak mulia, berbudi luhur, dan sangat berkasih sayang pada murid muridnya bagaikan pada anak anaknya.

Acara puncak adalah perayaan haul Al Imam Fakhrulwujud Abubakar bin Salim rahimahullah, tepatnya pd pukul 09.00 wib hari Ahad 11 Januari 2009, bertempat di Jalan Rawa Kemiri Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan dan Insya Allah pada Senin Malam 12 Januari 2009, beliau akan berkunjung dan menghadiri Majelis salah seorang muridnya, Hamba Allah yang penuh dosa dan sangat membutuhkan bimbingan Sang Guru, Munzir bin Fuad Almusawa, hadirin diperkirakan akan mencapai 1000.000 (satu juta) orang jika cuaca baik.

Kunjungan Guru Mulia ini ke Indonesia berlangsung setiap tahunnya, untuk menjenguk murid murid beliau yang telah berjumlah ratusan memenuhi Bumi Nusantara ini, puluhan pesantren telah berdiri, ratusan majelis taklim telah dibuka, media televisi, radio, surat kabar, acapkali menampilkan liputan mengenai aktifitas mereka yang selalu berjuang menegakkan dakwah di wilayahnya masing masing dengan kasih sayang, Rahmat dan kelembutan.

Kami teringat saat Idul Fitri pertama kami disana, semua santri pulang pada ayah ibu mereka, tinggallah kami para pemuda belia yang bermuram durja teringat Idul Fitri di kampung halaman, dengan hati yang terenyuh melihat semua teman teman yang lain bergembira ria dengan keluarganya, Beliau memahami perasaan kami, malam lebaran itu beliau meninggalkan keluarganya, beliau mendatangi kami, lalu berkata dengan suara sangat teramat lembut : “semua santri telah bersama ayah dan ibunya, dan kalian bersamaku.., aku akan menemani kalian dan bersama kalian bertakbir malam ini”.

Kami teringat disuatu malam Beliau mengumpulkan murid muridnya, lalu beliau memberi nasihat, lalu tiba tiba nasihatnya terhenti.. suasana pun mencekam, tiba tiba beliau mulai menangis.. menangis.. menangis sekeras kerasnya, seraya berkata : “Bila Dia (Allah) bertanya kepadaku kelak tentang kalian?, Bila Dia meminta pertanggungjawaban dariku atas kalian…, Bila Dia menanyaiku…?, dan bila sang Nabi bertanya pula kepadaku tentang perbuatan kalian?, aku harus bertanggungjawab?, Demi Allah, kalau ditindihkan Gunung besar diatas kepalaku hingga aku lumat dan lebur menjadi debu, itu jauh lebih baik daripada sampainya berita tentang buruknya amal kalian kepada sang Nabi (saw)”, lalu beliau bermunajat dengan tangisnya agar seluruh muridnya dilimpahi hidayah dan keluhuran.

Kami menyaksikan bagaimana Guru Mulia ini selalu memberikan prioritas pada kami dibanding murid murid yang lain dari warga Negara Yaman, beliau selalu berkata pada mereka : “Mereka datang dari jauh, meninggalkan keluarga dan kampung halamannya, untuk mencari ilmu, wajib bagi kita memuliakan para tamu Allah ini..”. Insya Allah Bumi Jakarta akan disentuh langkah mulia beliau dalam beberapa hari mendatang, tepatnya pada hari Kamis 8 Januari 2009 di Bandara Soekarno hatta akan dipenuhi para pecinta beliau, dan beliau akan langsung menuju kediaman Hb Muhsin bin Idrus Alhamid di Komplek Hankam Cidodol, Kebayoran Lama Jakarta Selatan,.

Betapa tak tergambarkan kegembiraan jutaan sanubari muslimin di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura, ketika mendengar bahwa semakin dekatnya kunjungan berkala tahunan sang Imam, Al Allamah Assayyid Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh, Guru yg selalu membimbing dengan kelembutan, dan mencirikan Kelembutan ajaran sang Nabi saw, yang siang dan malamnya adalah membimbing ratusan santri dari mancanegara, dan di akhir malamnya adalah tegak dengan kesendirian, hanya berduaan dengan Maha Raja Tunggal di Alam, dan mengakhiri malamnya dengan kedua tangan terangkat tinggi bermunajat dan mengemis curahan Rahmat bagi seluruh muslimin.

Beliau mendapat penghargaan dari Presiden Republik Yaman Ali Abdullah Shaleh, yg sangat mengagumi beliau, dengan bimbingan Kelembutan dan kasih sayang, dan memang ribuan WNA berdatangan ke negeri itu untuk mengunjungi Sang Guru, lain dengan beberapa Ma’had di beberapa wilayah Yaman lainnya yg banyak mengajarkan kekerasan dan terorisme, dan adapula santri santri dari WNI yg menuntut ilmu di tempat mereka. Ma’had Darulmustafa kini telah meresmikan bimbingan pelajaran dengan 4 bahasa, yaitu Arab, English, Afrika dan Indonesia, dan santri terbanyak adalah berasal dari Indonesia. maka Wahai Yang Maha Membangkitkan Kemuliaan, bangkitkanlah semangat keluhuran di sanubari kami khususnya dan di sanubari penduduk nusantara ini, dengan kedatangan Hamba Mu yg kau muliakan sebagai pewaris perjuangan sang Nabi saw yg telah dibawa dan diemban oleh para Da’I terpilih Mu dari zaman ke zaman. Jadikan kedatangan beliau sebagai hembusan Rahmat Mu pd Jutaan sanubari penduduk negeri ini, maka terangkatlah musibah dan bencana, terampunilah dosa dosa, dan sejuklah sanubari hamba hamba Mu di negeri ini, amiin.

Posted in Ahlussunnah, Ajaran Wahabi, Bid'ah, Hadits Dho'if, Hukum Islam, Hukum Mazhab, Majelis Dzikir, Majelis Rasulullah, Masjid Nabawi, Maulid Nabi, Nabi Muhammad, Para Habaib, Sejarah Islam, Shalawat Nabi, Sunnah, Tahlilan, Tasawuf, Tawasul, Wali Allah, Ziarah Kubur | Tagged: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »