MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Maulid Nabi Untuk Merayakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad saw

Semua Ummat Rasulullah Saw Pasti Masuk Surga Kecuali Yang Menolak

Posted by Teknik Jumper on October 26, 2008

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Semua ummatku masuk sorga kecuali yang menolak”. Para sahabat bertanya : siapa yang menolak wahai Rasulullah?, beliau saw bersabda : “Yang taat padaku masuk sorga, yang tidak taat padaku maka ia telah menolak” (Shahih Bukhari)
Image Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan puji kehadirat Allah jalla wa alaa, Maha Raja yang selalu bercahaya dengan Cahaya yang Abadi, Yang Maha Menerangi Alam semesta dengan Cahaya Kemegahan Nya, Yang Maha Menerangi Jiwa Hamba hamba Nya yang beriman dengan cahaya ketenangan, terang benderang jiwa hamba yang merindukan Allah, Cahaya Abadi dan Tunggal yang selalu didambakan oleh hamba hamba Nya yang beriman dari zaman ke zaman, Beruntunglah jiwa yang merindukan Allah, beruntunglah bibir yang menyebut Nama Allah, tiadalah bibir yang lebih agung melebihi bibir yang bergetar dan basah menyebut Nama Nya, tiada jiwa yang lebih bercahaya dan tenang melebihi jiwa yang mengingat Allah Swt, Maha Suci Allah yang Maha Menerangi jiwa kita dengan iman,

Hadirin hadirat singkaplah tabir yang menghalangi kita dengan Allah, singkaplah dengan doa dan munajat, singkaplah dengan mengemis kehadirat Allah, agar Dia menerangi jiwa kita dengan cahaya Nya, cahaya yang lebih terang dari seluruh cahaya. Cahaya diatas segala cahaya yang memberikan petunjuk kepada hamba hamba Nya dengan cahaya bagi hamba hamba Nya yang dikehendaki Nya” (QS Annur 35). Terang benderanglah hari hari mereka dengan cahaya kehidupan yang sempurna, terang benderanglah hidup mereka dan wafat mereka dalam kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dialah Allah jalla wa alaa yang menerangiku dan kalian dengan cahaya ramadhan, dengan cahaya shiam dan cahaya qiyam. Nurushiyaam wal qiyam yang menerangi hari hari muslimin muslimat di Barat dan Timur untuk dilimpahi rahmat dan pengampunan dan pembebasan dari neraka, Beruntunglah yang mendapatkannya, beruntunglah mereka yang mendapatkan limpahan rahmat Ilahi di 10 malam pertama, limpahan pengampunan Ilahi di 10 malam kedua, dan pelepasan dari api neraka di 10 malam terakhir dan itulah semulia mulia anugerah..

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Sampailah kita di malam hari yang diberkahi Allah ini kepada seruan Sang Nabi saw, manusia yang paling ramah dan lembut dari semua manusia, makhluk yang paling berkasih sayang dari seluruh makhluknya Allah, Jiwa yang paling lembut dari semua jiwa yang diciptakan Allah yaitu Sayyidina Muhammad Saw.

Rasul saw menerangi hari hari kita seraya bersabda “kullu ummatii yadkhulul jannah illa man aba” seluruh umatku masuk ke dalam surga terkecuali mereka yang tidak mau dan menolak. Para sahabat terheran dan bertanya “siapa orang yang tidak mau masuk surga ya Rasulullah?” Rasul saw bersabda “orang orang yang tidak mentaati aku maka ia termasuk orang orang yang menolak”. Di dalam konteks hadits ini seakan akan muncullah disana betapa beratnya kita masuk ke dalam surga, Karena beliau saw bersabda “barangsiapa yang taat padaku akan masuk surga dan mereka yang menolak perintahku, mereka telah termasuk menolak surganya Allah.

Hadirin hadirat tampaknya hadits ini sangat tegas, merisaukan jiwa kita, Tapi kita perlu dalami makna hadits ini, Berkata Hujjatul Islam Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari mengenai banyaknya penafsiran para muhadditsin tentang makna hadits ini.

Yang pertama orang orang yang menolak dan yang tidak mau, yang disebutkan Sang Nabi saw adalah orang orang yang menolak langsung apa yang diperintah oleh Sang Nabi saw di masa beliau saw, bukan di masa sekarang, Yang disebut orang yang menolak adalah orang yang menolak langsung perintahnya Rasul saw di masa beliau saw.

Pendapat yang kedua adalah mereka itu tertolak dari masuk surga disaat yang pertama bersama Rasulullah saw setelah meminum telaga haudh, Tidak bisa masuk surga, bersama, dan kenapa?,
karena banyak dosa dosa, mereka harus dihisab terlebih dahulu, Namun pada akhirnya Al Imam Ibn Hajar menjelaskan akhirnya kesimpulannya kembali kepada kalimat yang pertama “seluruh umatku masuk ke dalam surganya Allah Swt terkecuali yang menyembah selain Allah” maka kalimat disini menolak perintahnya Sang Nabi saw adalah menolak islam, tidak mau menerima islam dan menyembah selain Allah maka mereka tidak akan pernah mencium baunya surga sama sekali. Sisanya ada diantara para pendosa yang menerima apa apa yang diperintah Sang Nabi saw tetapi ada yang ia tidak mampu untuk melakukannya maka ia akan sampai dengan Syafa’at Nabi Muhammad Saw ke dalam surganya Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Di malam agung ini tentunya kita juga teringat pada peristiwa peristiwa besar. Peristiwa rahasia keagungan Alquranulkarim yang turunnya di malam 17 Ramadhan dalam riwayat lainnya tentunya yang pasti adalah di bulan ramadhan. Sebagaimana firman Allah “bulan ramadhan adalah bulan yang diturunkan padanya Alquran” (QS. Al-Baqarah:185). Ikhtilaf pendapatnya, banyak yang mengatakan malam 17, banyak yang mengatakan malam lainnya dan lainnya tapi seluruh pendapat telah menjadi satu dengan firman Allah bahwa turunnya Alquran adalah di bulan ramadhan.

Satu kumpulan kalimat kalimat Ilahi yang menerangi jiwa hamba hamba Nya mulai 14 abad yang silam hingga akhir zaman, Mengawali segenap tuntunan hidayah yang setiap hurufnya merupakan cahaya keridhoan Ilahi, menuntun mereka kepada taubat dan istighfar. Menuntun kita kepada keluhuran dunia dan akhirat, menuntun mereka kepada kerinduan pada Allah, Menuntun mereka untuk meninggalkan kemaksiatan kepada Allah dan dosa, Menuntun mereka kepada hal hal yang dicintai Allah, Inilah tugas sang pembawa Alquran, Shohibul quran, shohibul ramadhan, Sayyidina Muhammad saw.

Hadirin hadirat oleh sebab itu jika kita renungkan ini bulan ramadhan bulan turunnya Alquran, 6660 ayat turun untuk umat ini yang jika diturunkan di atas gunung, gunung itu hancur lebur dari takutnya kepada Allah swt. Sebagaimana firman Allah “Jika kami turunkan Alquran diatas puncak sebuah gunung, akan kau lihat (maksudnya akan dilihat oleh manusia) gunung itu akan hancur dan lebur dari takutnya kepada Allah swt” (QS. Al-Hasyr:21). Takutnya dari kewibawaan Rabbul Alamin, dari keagungan dan kemegahan Maharaja langit dan bumi. Gunung yang demikian keras dan dahsyatnya akan hancur lebur, tunduk dan hancur berantakan dari takutnya kepada Allah. Gunung yang demikian keras itu ternyata punya perasaan takut kepada Allah, ternyata punya pengagungan (takdhim) kepada Allah swt. Bagaimana dengan jiwaku dan jiwa kalian? wahai umat mulia ini adakah pengagungan kepada Allah?

Alquran turun dan sampai kepada kita, adakah air mata mengalir meruntuhkan kerasnya hati kita mendengar kalam kalam Illahi yang turun ataukah sirna begitu saja sama dengan suara lainnya. Suara itu jika diturunkan untuk gunung bukan untuk manusia, gunung itu lebur tidak sanggup diajak bicara oleh Rabb sedangkan Alquran adalah Kalamullah yang langsung berbicara kepada umat Nabi Muhammad saw. Mana kalimatnya? Wahai orang yang beriman, wahai manusia, bukankah kita ini diajak bicara oleh Allah jalla wa alla? sehingga mereka itu orang orang ahlul khusyu’ bergetar ketika membaca firman firman Allah yang berisi kalimat mengucap langsung kepada mereka karena sudah diajak bicara kepada Allah. Seandainya kalimat itu akan hancur gunung itu, kenapa? karena yang diajak bicara gunungnya. Namun gunung tidak mampu menampungnya tapi karena jiwa kita mukminin mukminat akan terharu dan gembira diajak bicara oleh Allah.

Siapa yang diajak bicara oleh Allah? apakah shiddiqin?, para Nabi dan Rasul?, tapi ada siapa juga? ada juga para pendosa yang diajak bicara oleh Allah, Siapa mereka? wahai yang melampaui batas dalam berbuat dosa pada dirinya sendiri. Allah mengajaknya bicara langsung kepada para pendosa agar kembali dan taubat kepada Allah. Jangan putus asa dari rahmat Ku, Wahai Yang Maha Baik kepada kami, tiada kebaikan melebihinya. Hadirin hadirat beruntunglah jiwa yang merindukan Allah.

Peristiwa mulia pun terjadi diantaranya adalah kejadian Badr Al Kubro, Kejadian yang sangat agung dari 313 jiwa yang paling dicintai Allah di umat ini, Tidak ada derajat shalihin dan shiddiqin yang mencapai derajat Ahlul Badr. Semua mereka yang 313 adalah orang yang paling suci dan mulia di umat ini melebihi derajat para Qutbul aulia. Merekalah wajah wajah termulia dan paling terang benderang di yaumal qiyamah di umat ini “Ahlul Badr Radhiyallahu’anhum”. Dihadapan mereka dan diantara mereka adalah imam imam ahlul bait yaitu Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw, Sayyidina Hamzah bin Abdul Mutholib ra, Sayyidina Ja’far bin Abi Tholib dan banyak lagi.

Khulafaurrasyidin semuanya ahlul badr (Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Ali, Sayyiidna Umar). Sayyidina Utsman ra tidak hadir dalam perang badr. Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ada seorang tidak suka dengan Sayyidina Utsman dan berkata kepada Abdullah bin Umar, “sayyidina utsman itu kan tidak ikut dalam perang badr”. Abdullah bin Umar memanggilnya “sini, dia memang tidak ikut perang badr tapi ia menjaga putrinya Rasulullah saw”. Ketika putri Rasulullah sakit, istrinya (beliau menikah dengan putrinya Rasul saw), dia tinggalkan perang badr demi menjaga putrinya Sayyidina Muhammad saw maka Rasul saw bersabda “Utsman adalah ahlul badr”, demikian diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. Sayyidina Utsman adalah salah satu orang ahlul badr walaupun tidak hadir tapi Rasulullah mengatakan “Utsman adalah ahlul badr”. Utsman bin Affan ra adalah ahlul badr berarti khulafaurrasyidin semuanya ahlul badr.

313 orang bukan yang wafat di perang badr namun yang hadir perang badr. Ada yang wafat di badr ada yang tidak. Badr adalah satu wilayah bukannya bulan purnama, memang artinya bulan purnama tapi yang disebut perang badr dan ahlul badr itu karena peperangannya di wilayah yang bernama wilayah badr. Dari sebelum Islam namanya sudah wilayah badr. Diriwayatkan di dalam Sirah Ibnu Hisyam ketika Rasul saw telah memerintahkan untuk para sahabat mengumumkan jihad. Sebagian sahabat tidak percaya karena belum pernah Rasul saw mengumumkan jihad sebelumnya dan ini peperangan yang pertama. Rasulullah saw tidak pernah mengumumkan peperangan, apa yang kita persiapkan. Persiapan hanya 3 hari, apa yang kita persiapkan? Muhajirin yang ahli perang tidak punya persiapan, senjata belum ada, kuda belum ada. Apa ini peperangan cuma punya beberapa orang.

Kumpulkan pria dewasa Anshor (Anshar adalah penduduk asli Madinah, Muhajirin adalah orang yg hijrah dari makkah ke madinah bersama Rasul saw) jumlahnya cuma 313 dan ini bukan peperangan kalau jumlahnya 313 orang. Yang akan dihadapi siapa? Kuffar quraesy jumlah mereka ribuan. Namun perintah jihad telah muncul maka oleh sebab itu Rasul saw mengumpulkan sahabat dan berkata salah seorang sahabat “Yaa Rasulullah berangkat walaupun kita tidak punya kemampuan. Kalau ini perintah Allah dan Rasul kami akan berangkat bersamamu” demikian kata salah seorang sahabat Muhajirin.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul saw berpaling dan berkata “ayo..?, ada yang punya pendapat lain?, ada yang mau mengemukakan pendapat?”. Tanya lagi, tanya lagi akhirnya berdiri salah seorang Anshor “seakan akan engkau tanya pendapat kami kaum Anshor wahai Rasul?”, Rasul saw menjawab “betul, aku dari tadi belum dengar orang Anshor yang memberikan dukungan”. Maka orang ini berdiri dan berkata “Yaa Rasulallah kami akan bersamamu, kemanapun engkau pergi kami akan bersamamu kalau engkau masuk ke dalam lautan kami bersamamu ke dalam lautan, tidak satupun yang tersisa dari kami terkecuali ikut bersamamu ke dalam lautan, Barangkali kalau kami mati bersamamu bisa membuatmu gembira”.

Ini merupakan petunjuk Allah. Inilah kaum Anshor, mereka rela mati demi gembiranya hati Rasulullah saw. Kalau matinya mereka membuat gembira hatinya Rasul saw, kami akan mati. Demikian Anshor (para pendukung) Nabi Muhammad saw. Hingga riwayat Shahih Bukhari “kalau bukan karena hijrah, aku akan Allah munculkan dari kaum Anshor bukan dari Makkah”. Tapi karena Allah menginginkan hijrah maka muncul dari Makkah Al Mukarramah tempat kelahiran Sang Nabi saw, karena Allah menghendaki hijrah dan kalau tidak Rasul saw berkata “kalau bukan karena hijrah pasti aku adalah orang yang lahir di kaum Anshor”. Demikian cintanya kaum Anshor kepada Nabi Muhammad saw.

Di dalam Shahih Bukhari Rasul saw bersabda “Rasul saw sangat mencintai kaum Anshor”. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani menjelaskan asal muasal kaum Anshor adalah dari Yaman. Oleh karena itu Rasul saw bersabda “Iman itu di Yaman” (Shahih Bukhari). Karena apa? karena memang asal muasalnya orang Anshor adalah dari Yaman.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka pasukan dipersiapkan, mereka hanya memiliki 70 ekor unta. Jadi 1 unta dinaiki untuk 3 orang. Rasulullah saw bersama Sayyidina Ali bin Abi Tholib dan seorang sahabat lain. Sayyidina Abu Bakar Ashshidiq bersama sahabat lain. 1 unta untuk 3 orang. Ada yang berjalan kaki, ada yang mempunyai pedang. Pedang pertama dalam dunia islam dibuat dan diberikan kepada Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw. Ada yang tidak punya pedang cuma alat pertanian saja, ada yang mengerti perang, ada yang tidak mengerti perang. Ini belum dipersiapkan pasukan. Demikian ahlul badr. Terdapat 3 bendera : 1 bendera putih di depan dan 2 bendera hitam di kiri dan kanan Rasulullah saw. Bendera hitam yang satu dipegang oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib dan bendera yang satunya dipegang oleh orang Anshor.

Pasukan keluar dari Madinah Al Munawwarah menuju medan badr, sampai di badr mereka berhenti. Saat saat sekarang ini tanggal 14, 15 ramadhan Rasul saw sudah berada di badr. Dan di malam 17 ramadhan tepatnya esok malam Rasul saw berdoa. Doa dengan doa yang sedemikian dahsyat didengar oleh Sayyidina Abu Bakar Ashshidiq doa beliau saw sebagaimana Sirah Ibn Hisyam “wahai Allah menangkanlah, menangkanlah, kalau muslimin kalah maka Kau tidak disembah lagi di muka bumi”. Maksudnya apa? habis kalau muslimin kalah, jumlahnya hanya 313 orang.

Inilah pendukungnya, kalau semua habis tidak ada muslimin di masa itu. Tinggallah anak anak, tinggallah wanita. Demikian keadaan muslimin di permukaan Barat dan Timur saat itu. Cuma itu saja ksatria ksatria muslimin, kalau seandainya kalah maka habis wahai Allah. Demikian cintanya Sang Nabi saw kepada Allah agar Allah memberikan kemenangan, agar banyak orang orang yang tunduk dan tidak menyekutukan Allah swt. Sampai jatuh ridanya, ridanya jatuh dari tingginya beliau mengangkat tangannya, berkata Abu Bakar Ashshidiq “ya Rasulullah pasti Allah akan kabulkan doamu, cukup Rasulullah, cukup ya Rasulullah”.

Keesokan harinya, hari badr telah terjadi terbitlah matahari dan tidak lama kemudian mereka telah berhadapan. (Idz Tastaghiitduuna rabbakum) ketika engkau meminta pertolongan pada Kami kata Allah. Jika engkau meminta bantuan…, sebelumnya sang Nabi tidak pernah meminta bantuan untuk menundukkan musuhnya. Beliau selalu bersabar diinjak walaupun dalam keadaan sujud dilimpahi kotoran unta, beliau tidak meminta kehancuran untuk musuh tapi saat itu beliau minta pada Allah. Disaat Abu Tholib melempari dan mengejar ngejarnya bagaikan orang gila yang dikejar kejar, beliau malah mendoakan. Tapi disaat itu beliau saw tidak meminta pertolongan kepada Allah untuk kehancuran tetapi disaat badr, Rasul saw meminta kemenangan, Ketika kalian meminta kepada Tuhan kalian maka dikabulkan untuk kalian, maka Aku menjawab doa kalian (doa sang Nabi) Aku menurunkan 1000 pasukan malaikat untuk menolong kalian” (QS Al Anfal 9)

Di dalam Sirah Ibnu Hisyam diriwayatkan para sahabat melihat disaat medan badr mulai berkecamuk turunlah awan yang gelap dan mengerikan mendekat ke medan badr dan mendengar gemuruh daripada kuda dan tasbih. Pasukan keluar memakai sorban sorban putih, ribuan pasukan keluar dari awan ke medan badr. Allah swt telah berfirman “Aku menurunkan untuk kalian 1000 pasukan malaikat” di dalam surat Al Imran Allah teruskan lagi “karena kalian sabar dan kalian taqwa Allah turunkan lagi 3000 pasukan malaikat, 5000 pasukan malaikat Allah turunkan untuk mendukung medan badr”. (diringkas dari firman Allah surat Al Imran 124-125)

Maka disaat itu dijelaskan didalam Sirah Ibnu Hisyam (buku sejarah Nabi yang tertua yang masih ada hingga kini), Jibril as memakai sorban berwarna kuning dan disaat itulah perang tentunya sudah tidak seimbang karena jumlah musyrikin 3000 dan jumlah muslimin 313 di tambah 5000 pasukan malaikat. Tentunya mereka dengan cepatnya memenangkan peperangan. Beberapa sahabat berkata “belum sempat pedang aku gerakkan lawanku sudah roboh karena sudah didahului pedangnya para malaikat”.

Dalam Sirah Ibnu Hisyam berkata Sayyidina Abdullah bin Abbas ra, tidak pernah Allah turunkan malaikat untuk turut berperang terkecuali di medan badr. Hadirin hadirat salah seorang sahabat berkata sebagaimana dijelaskan dalam Sirah Ibnu Hisyam bahwa ia buta, “aku buta sejak kejadian badr”, kalau aku tidak buta aku tunjukkan pada kalian darimana itu datangnya awan yang muncul dan turunnya pasukan malaikat di medan badr. Salah seorang sahabat lagi meriwayatkan kalau ia mendengar gemuruh yang sangat menakutkan diliputi awan gelap itu dan keluarnya pasukan malaikat, keponakan yang masih kecil wafat saat itu dari takutnya mendengar gemuruh yang sangat menakutkan itu. Gemuruh tasbih dan jeritan takbir dari ribuan para malaikat yang membantu medan badr.

Demikian dahsyatnya kemenangan ahlul taqwa yang berkumpul adalah orang yang paling taqwa kepada Allah, orang yang paling khusyu’, mereka menang bukan dengan banyaknya pasukan bukan dengan hebatnya senjata tapi dengan Allah. Kekuatan Illahiyah yang muncul pada mereka yang membuat Allah memenangkan pertempuran. Dan kejadian badr al kubro ini adalah semulia mulia kejadian karena bersatunya seluruh orang orang yang utama disaat sulitnya islam dan Allah jadikan kemuliaan itu kekal tidak sirna. Karena apa? karena ahlul badr lah yang kemudian muslimin muslimat mendapatkan kemenangan yang kemudian berkembanglah islam dan berkembang lagi.

Ketika muslimin mengandalkan pasukan dan banyaknya tentara, mereka kalah sebagaimana perang uhud. Perang uhud mulimin kalah padahal pasukannya banyak, senjatanya lengkap. Kenapa? karena mereka tidak taat apa yang diperintahkan sang Nabi. Pasukan pemanah jangan turun, padahal pasukan pemanah cuma 50 orang. Apa iya uhud ini kalah semua gara gara 50 orang? kenyataan kalau mereka bersatu dalam kekuatan Ilahi pasti menang karena Allah memberi kemenangan. Demikian hadirin hadirat hikmah dari peristiwa badr al kubro.

Kejadian kejadian itu diabadikan karena Allah swt menjadikan kejadian itu masih terus terdengar sampai beberapa tahun yang silam masih terdengar di medan badr. Wilayah badr itu setiap 17 ramadhan kalau bertepatan hari jumat di medan badr, beberapa tahun yang silam masih terdengar suara gemerincing dan suara takbir di medan itu (padang pasir) namun tidak ada wujudnya. Kenapa? Allah abadikan itu. Demikian medan mu’ta, kejadian perang mu’ta ketika Sayyidina Ja’far bin Abi Tholib syahid dan juga lainnya diabadikan sampai beberapa tahun yang silam. Ketika mulai dibangun universitas mu’ta ditempat itu di Yordan tidak lagi terdengar suara itu. Tapi sebelumnya ketika belum ada universitas mu’ta dan orang belum ramai, di medan mu’ta setiap hari jum’at subuh orang yang sholat subuh di masjid itu mereka akan mendengar gemuruh di wilayah padang tempat pertempuran medan mu’ta. Wujudnya tidak ada. Jadi orang yang usia 20 sampai 30 keatas masih bias bersaksi bahwa 10 tahun yang lalu sebelum masjid ini ada kami dengar suara itu. Demikian dahsyatnya Allah swt mengabadikan semangat mereka. Semangat bukan semangat emosi tapi semangat kekuatan Illahi, semangat khusyu’.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Medan Badr, Nuzulul Quran dan demikian banyaknya kejadian kejadian yang terjadi di bulan ramadhan dan kita tidak ikut di dalam kemuliaan kemuliaan itu tapi ketika jiwa kita ikut maka kita termasuk diantara mereka. Maukah kita diantara mereka? tentunya dengan mencintai Ahlul Badr, kita akan tergolong bersama mereka di yaumal qiyamah. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari Rasul saw ditanya oleh Abu Dzar “ya Rasulullah suatu kelompok mencintai kelompok lainnya tapi tidak bisa menyusul dengan kehebatan amal perbuatan mereka”, Rasul saw menjawab :”seseorang bersama dengan orang yang ia cintai”. Maka kita mengadakan acara besok malam di Monas Insya Allah, Haul Ahlul Badr dan semoga dengan itu kita dikumpulkan bersama ahlul badr.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, hadirin hadirat bayangkan saat namaku dan namamu dipanggil kelak di yaumal qiyamah dan disaat itu kita akan melihat wajah wajah kita pun dipanggil oleh Allah satu persatu orang akan dipanggil, fulan bin fulan maju ke hadapan Allah, fulan bin fulan maju ke hadapan Allah. Kita akanmendengar danmelihat bagaimana agungnya wajah Ahlul Badr ketika dipanggil oleh oleh bagaimana terang benderangnya wajah mereka, sebagaimana firman Allah “wajah wajah mereka itu terang benderang menerangi mereka”. Hari dimana Allah tidak menghinakan Sang Nabi dan tidak menghinakan orang yang bersama beliau. Cahaya mereka menerangi mereka, bahkan mereka dinaungi oleh cahaya Allah Swt.

Kita berdoa kepada Allah, semoga Allah swt menerangi jiwa kita demi kemuliaan Ahlul Badr, demi cahaya Ahlul Badr, demi keshalihan dan ketaqwaan Ahlul Badr

Ya Rahman Ya Rahim, 313 nama nama agung yang paling Kau cintai dari umat ini kami bertawassul demi keagungan nama mulia mereka agar engkau jadikan limpahan kebahagiaan bagi kami dhahiran wa bathinan Ya Rahman Ya Rahim terangi hari hari kami dengan kebahagiaan, terangi jiwa kami dengan kesucian, terangi hari kami dengan keberkahan Ya Rahman Ya Rahim muliakan kami sebagai tamu yang termulia di bulan ramadhan, muliakan kami dengan kemuliaan laitulqadr, wahai Yang Maha Memiliki kemuliaan malam laitulqadr, Ya Rahman Ya Rahim Engkaulah Yang Maha Memiliki lailatulqadr, Engkaulah Yang Maha Memiliki malam mulia ini, Rabbiy malam ini kami meminta kepada Mu kemuliaan malam lailatulqadr, Ya Rahman Ya Rahim pastikan seluruh kami yang hadir mendapatkan kemuliaan lailatulqadr, kami meminta pada Mu Rabbiy, Ya Dzaljalali wal ikram agar Kau limpahkan kepada kami seribu kali lebih besar kemuliaan malam lailatulqadr hingga Kau jadikan setiap nafas kami Kau limpahkan kemuliaan lalatulqadr Ya Rahman Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Fakullu jami’an Laaillahailallah Laaillahailallah Laaillahailallah Laaillahailallah Muhammadurrasulullah. Insya Allah ta’ala minal aminin.

Hadirin hadirat kita memakmurkan esok malam Insya Allah kita doakan acara kita sukses, semoga Allah swt jadikan esok malam, malam bangkitnya kembali semangat ahlul badr di bumi Jakarta ini, semoga Allah swt kembali memberikan semangat dan anugerah khususnya kepada kita dengan segera Allah jadikan bumi Jakarta ini serambi Madinah Al Munawwarah, bumi yang paling banyak bershalwat dan berdzikir memanggil Nama Allah. Insya Allah kita akan berkumpul di monas esok malam dengan berdzikir Ya Allah sebanyak 1000X dan saya mohonkan kehadirannya sebelum pk. 21.00 WIB karena acara akan dimulai pk. 21.00 WIB.

Demikian hadirin hadirat hal yang perlu saya ralat, di malam selasa yang lalu ada ucapan yang saya salah ucap yaitu tentang haid. Wanita yang haid dan nifas di bulan ramadhan mengqadha puasanya dan yang tidak diqadha adalah sholatnya. Salah mengucapkan di malam selasa yang lalu. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah swt memuliakan kita, keluarga kita dan ayahbunda kita dan segera Allah swt membenahi bumi Jakarta dan terus bumi Jakarta ini kita bentengi dengan lafdhul Jalallah dan keagungan Nama Allah swt dan semoga rahmat selalu terpencar pada muslimin.

Leave a comment